Pages

Jumat, 15 Februari 2013

Kontestan Wildcard Ramaikan Panggung Showcase


Jakarta - Hari ini, Jumat (15/2) para kontestan X Factor Indonesia akan berlaga untuk pertama kalinya secara live di studio 8 RCTI dan akan disaksikan langsung oleh para juri yang hadir secara lengkap, Ahmad Dhani, Anggun, Rossa, dan Bebi Romeo.
Tak hanya itu, penampilan perdana mereka juga akan dilengkapi oleh para kontestan 'wildcard' yang secara mengejutkan akan tampil menambah semarak pembukaan penampilan perdana kedua belas kontestan terpilih.
 
Panggung yang bertajuk SHOWCASE ini pastnya akan memberikan tontonan berbeda dibanding ajang pencarian bakatlainnya. 
 
So.. jangan lewatkan penampilan perdana parkontestan X Factor Indonesia yang disiarkan langsung RCTI tepat pukul 21.00 WIB.

Mikha Angelo X Factor ,Pendiam Namun Berpotensi Besar


Jakarta - Fatin memang kini cukup populer, namun X Factor Indonesia masih memiliki 11 kontestan lagi yang siapa meramaikan pemberitaan ajang yang populer di 40 negara itu. Selain Fatin, ada beberapa nama yang disinyalir mampu menjadi 'kuda hitam' dengan karakter mereka yang cukup berbeda.
 
Diantaranya ada nama-nama seperti Dicky Adam dan Mikha Angelo. Mikha sendiri pernah menjadi trending topic di twitter beberapa waktu lalu usai performanya di babak audisi. Kontestan yang masih berusia 15 tahun itu memang boleh dibilang pendiam, bahkan cenderung pemalu, berbeda dengan para kontestan lain yang cukup interaktif dengan sesama kontestan.
 
Kontestan yang telah duduk di bangku kuliah pada usia 15 tahun ini dinilai juri memiliki potensi untuk menjadi salah satu yang terbaik di X Factor Indonesia. Pada kenyataannya, musik juga bukan barang baru bagi Mikha. Mahasiswa School of Sound Enginering (SSR) jurusan Audio Enginering Techniques and Technology ini boleh dibilang cukup mumpuni di bidang musik. Tengok saja cita-citanya yang ingin membuat label musik bertaraf internasional.
 
Memulai dengan membentuk sebuah band bersama para kerabatnya, Mikha berharap interaksi ilmu musik yang dimiliki dan bakatnya akan berjalan selaras. Band yang berdiri dengan bendera "The Overtunes" memang belum sebesar mimpinya.
 
Lantas kini ketika ia menjadi salah satu kontestan 12 besar panggung Gala Show X Factor Indonesia, bagaimana nasib The Overtunes? hanya Mikha yang mampu menjawabnya. Namun demikian Mikha telah membuktikan pada keluarga maupun dirinya kalau musik yang ia pilih menjadi awal mimpinya bukanlah hanya angan kosong. Dengan menjadi salah satu kontestan yang dipilih Anggun untuk tampil di panggung utama, ia siap bersaing dengan 11 kontestan lainnya yang tentunya juga luar biasa.

12 FINALIS X FACTOR INDONESIA

 
Jakarta - Akhirnya X Factor Indonesia sudah masuki babak JHV (Judges Home Visit). Para peserta pun pertama kali bertemu dengan mentor mereka. Ke 28 peserta dengan mentor mereka di rumah dan tempat favorit para juri.

Kategori girl under 26 di mentori oleh Rossa sedangkan boys under 26 dimentori oleh Anggun di Bali, tempat favorit Anggun. Ahmad Dhani narus berlapang dada karena harus mentori kategori Grup yang merupakan kategori paling sulit, sedangkan Bebi dengan senang hati mementori Over 26 yang berisi peserta favoritnya.

Tetapi beban juri harus bertambah karena hanya memilih 3 peserta untuk bisa masuk ke Gala Live. Sedangkan peserta di masing-masing kategori memiliki kualitas yang tak diragukan. Walupun keputusan sulit para juri harus memalalu fase itu.

Peserta yang lolos panggung Gala Live Show adalah:
Kategori under 26, mentor Rossa :
1. Yohanna
2. Fatin
3. Shena
Kategori boys under 26, mentor Anggun :
1. Mikha Angelo
2. Dicky
3. Gede Bagus

Kategori Over 26, mentor Bebi :
1. Agus Hafiludin
2. Novita
3. Isa Raja

Kategori Grup, mentor Ahmad Dhani :
1. Dalagita
2. Ilusia Girls (Lusi, Anisa, Amelia, Iin)
3. Nu Dimention (Johanan, Ryan, Romy, Bagus)

Para tersebut telah beruntung karena dapat meneruskan cita-cita meraih mimpinya ke Gala Live Show. Bukan hanya itu perjalanan mereka akan mendapatkan masukan dari mentor-mentor mereka. Selamat... 

Kamis, 14 Februari 2013

Muslim Pakistan Jadikan 14 Februari Hari Hijab


Mahasiswi di Michigan University memakai hijab.

REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Umat Islam di Pakistan berencana menjadikan 14 Februari sebagai Hari Hijab. Rencana ini merupakan langkah antisipatif terhadap perayaan valentine yang dinilai tidak sesuai budaya Pakistan.

Rencana itu mendapat banyak dukungan termasuk partai penguasa, Jamiat el-Islami. "Kami akan mendorong 14 Februari sebagai hari hijab di seluruh negeri, terutama di lembaga-lembaga pendidikan. Dengan ini kami ingin menunjukan kepada dunia bahwa rakyat Pakistan menolak valentine," papar Asabullah Bhutto, salah seorang pemimpin Jamiat E-Islami, seperti dikutip onislam.net, Kamis (14/2).

Bhutto mengakui perayaan Valentine tidak terkait dengan agama apapun. Baik dari komunitas Kristen atau Yahudi pun tidak mengakui perayaan ini.

"Saya kira memang, perayaaan yang ada lebih banyak aktivitas komersial. Namun efek dari hal itu sangat berbahaya, khususnya di negara-negara berpenduduk muslim. Islam punya konsep yang detail dan baku dengan kasih sayang," kata dia.

Untuk itu, kata dia, Pemerintah Pakistan perlu memberikan penegasan terkait masalah ini. Ketegasan sangat diperlukan dengan harapan ada upaya penyelamatan terhadap fondasi dan kesederhanaan umat Islam. Penyelamatan itu bisa dilakukan melalui perayaan alternatif seperti hari hijab. "Ini cara terbaik buat kami, terutama kalangan pemuda," kata dia.

Tak hanya dari kalangan politisi, akademisi maupun kelompok mahasiswa turut mendukung rencana tersebut. Islami Jamiat Talaba (IJT), organisasi mahasiswa berpengaruh di Pakistan, juga ambil bagian dalam usaha mendorong rencana tersebut.

"Kami pikir rencana ini merupakan kesempatan yang jelas untuk menegaskan penolakan terhadap valentine," kata dia.

Secara terpisah, kolumnis senior, Hassan Nisar menilai rencana mengganti perayaan hari valentine dengan hari hijab perlu meminta pendapat masyarakat.

Namun, ada baiknya membiarkan masyarakat tetap merayakan Hari Valentine. Sebab, menurutnya perayaan tersebut tidak terkait dengan agama mana pun.

"Saya kira biarkan masyakarat bersenang-senang dengan apa yang diinginkannya," kata dia.

Sebelumnya perayaan valentine memang terhitung asing bagi masyarakat Pakistan. Perayaan itu sempat diperbincangkan setelah mantan presiden Pakistan, Pervez Musharraf memberlakukan rangkaian kebijakan moderat. Sejak itu, banyak iklan komersial, diskusi dan program tv yang membahas masalah tersebut.